24 August 2009

Empress Orchid by An Che Min



Share
Buku ini benar-benar bagus. Karena membuka kedua mataku tentang budaya dan adat nenek moyangku. Jujur saja, walau aku seorang keturunan chinese, aku tidak bisa berbahasa china, tidak mengerti apa-apa tentang china ( kecuali film- film silat dan drama drama taiwan ala Meteor Garden-nya F4 ), dan tidak tahu seperti apa kehidupan bangsa itu sebelum menjadi modern dan maju seperti sekarang ini. Disini aku baru tahu, kalau dinasti Qing adalah dinasti terakhir di china. Dan kalau Pu Yi ( Kaisar China yang terakhir ) itu bukan anak dari Empress Orchid ( Empress China terakhir ). Kalau mau tahu lebih banyak, baca saja sendiri. Yang jelas, waktu baca ini, aku seperti terseret ke seratus tahun lebih yang lalu, terbawa masuk dalam istana terlarang. Dan tersekap disana. Bisa kurasakan perasaan menjadi seorang selir kaisar, yang harus merebut perhatian kaisar dengan ratusan selir lainnya. Begitu mengerikan! Bagaimana mungkin seorang pria yang disebut kaisar, seorang pemimpin negara, bisa mengumpulkan begitu banyak wanita untuk dijadikan selir. Bagaimana dia bisa disebut seorang pemimpin, seorang kaisar, dan pangeran langit ( bagi rakyat China saat itu, kaisar itu adalah anak putra langit. Langit itu dianggap bagaikan Tuhan bagi mereka ), sedangkan menghargai istrinya sendiri dia tidak bisa?!

Yang lebih menjengkelkan lagi, begitu banyak wanita yang mau mendaftar menjadi selir pada saat tersebut. Karena apabila mereka bisa melahirkan anak laki-laki, maka kedudukan mereka akan tinggi dalam istana. Gilanya, mereka mau saja ikut berbagai macam ujian konyol untuk lulus menjadi selir, mulai dari lubang pantat dan ketiak dibaui, dan berbagai macam lainnya. Bener bener hal yang konyol bagiku...