28 August 2008

Burger


Siapa sih yang tidak suka burger? Siapapun pasti suka ama makanan yang satu ini. Demikian juga dengan aku. Kemanapun aku pergi, aku mesti mencari tempat yang menjual burger. Bagi aku yang maniak keju, kalau melihat daging tebal berwarna coklat mengkilat dengan sarinya yang berlimpah ruah dan keju meleleh diatasnya, serta irisan selada hijau segar yang menyelimutinya, lalu diapit dengan roti putih empuk yang harum biji wijennya samar-samar tercium, wah... rasanya aku sanggup menghabiskan 5-6 biji sekaligus dalam sekali telan. ( walau kenyataannya, aku hanya mampu makan 1 biji saja. dengan catatan, kalau tidak sedang dalam keadaan lapar berat ).
Tapi rupanya, burger di kota yang satu dengan kota yang lain berbeda rasanya. Di Surabaya, Burger paling enak yang aku pernah makan adalah di Arbys, waktu mereka masih buka di sekitar jalan Gubeng. Wah, aku baru kali itu makan burger dengan isi ham berlapis-lapis dan keju yang meleleh-leleh. Gigitan pertama waktu menggigitnya, serasa tubuh aku sedikit melayang. Saking uenakk banget burger ini. Pada jaman itu, belum ada gerai burger yang berani jual burger dengan keju begitu banyak. Makanya aku jatuh cinta banget ama burgernya Arbys. Tapi dengan kantong anak SMA, aku gak mampu juga kalau harus beli burger terus disana.
Untung ada Mc Donald, yang harga burgernya murah banget. Untuk beberapa waktu, aku sempat tergila-gila dengan cheese burger-nya Mc Donald, sebelum harganya seperti saat ini. Aku ingat banget, kalau camping bareng teman-teman di Trawas, mama mesti menyediakan cheese burger Mc Donald 10 biji untuk bekal aku selama 3 hari. Yang kemudian malah aku habiskan dalam waktu 1 hari saja. Tapi waktu harga cheese burger melonjak, aku akhirnya langganan beef burger-nya Mc Donald yang 5 ribuan. Aku suka bawa pulang ke rumah, dan aku kasih keju kraft yang lembaran, dan dipanasi di oven. Rasanya sama saja ama cheese burgernya. Lebih murah malah.
Lain Mc Donald, lain Kentucky. Burgernya Colonel Sanders ini bener-bener juicy rasanya. Dengan isi dada ayam yang digoreng deep fried, rasanya bener-bener gurih. Waktu digigit, terdengar bunyi kress dari dalam mulutku. Dagingnya renyah banget dan gurih. Saosnyapun tidak berlebihan, sehingga tidak perlu kwatir bakal menetes netes dari mulut saos mayo-nya.
Kalau Wendys, aku suka banget pesan beef burger-nya. Daging sapinya lebih terasa disini. Hanya saja bumbunya kurang terasa. Cuma rasa beef dan kejunya terasa banget disini.
Bulan lalu, aku baru mencoba burger di Komugi, hmmm... ini bener bener burger terlezat yang pernah kucoba belakangan ini. Harganya emang mahal sih. Tapi gak rugi. Karena dagingnya bener-bener tebal. Dan keju Mozarella-nya meleleh diatasnya. Ada telurnya juga. Dan aku suka sekali pesan agar telurnya yang bagian kuning jangan terlalu matang. Jadi waktu diiris, lelehan kuning telur-nya meresap kedagingnya. Rasanya jangan ditanya deh. Kalian buktikan aja sendiri..
Bicara soal burger, ternyata burger-burger yang dijual tempat-tempat yang lebih sederhana-pun gak kalah enak. Seperti burger klenger di Surabaya. Isinya selain daging yang cukup tebal, ada juga daging cincangnya dan keju. Saosnya juga terasa banget. Atau burger Bernadi dan Edam yang dijual di stand-stand kecil. Rasanya juga gak kalah. Walaupun emang lebih sederhana toppingnya.
By the way, Burger yang paling gak enak aku makan, justru burger Mc Donald di Amsterdam, Belanda. Aku kira Mc Donald disana sama dengan yang ada di negara kita. Tapi waktu aku pesan beef burgernya, dan meminta chili sauce, mereka bilang tidak ada. TIDAK ADA ? Chili sauce kan salah satu sauce wajib kalau mau makan burger. Di gerai burger manapun di Indonesia pasti ada. Tapi mereka tidak punya. Mereka malah memberi aku tomato sauce ( yang aku benci banget ) dan mustard. Akhirnya aku makan burger itu tanpa saus apa apa. Rasanya bener-bener seret. Dan bikin nek. Mana dagingnya berlemak banget. Aku jadi kapok makan disana lagi. Atau lain kali kalau balik ke Belanda, aku harus bawa saus sambel sachet-an. Jadi tidak menderita lagi seperti itu.
Dan ada satu burger yang paling mengerikan yang pernah aku makan selama aku di Lovina, Bali. Saos burgernya pink seperti warna laptop Sonny Vaio CR35 yang pink. Serem buanget. Rasanya.., waktu aku gigit, aku langsung merasakan muanis buanget. Kayaknya dia pakai beberapa kilo gula buat bikin saosnya tersebut.Wah.. ini sih bukan burger, udah pink warnanya, manis pula rasanya.
Oleh-oleh paling gila yang pernah aku bawa, adalah burger 20 biji , yang aku beli di Jakarta. Aku lupa nama tokonya apa. Tapi dia hanya jual Ice cream, Burger, dan Blackforest. Tokonya cukup besar walau gak mewah-mewah amat. Tapi makanannya enak semua disana. Tiap ke Jakarta, sepupu aku selalu mengajak aku kesana. Burgernya kecil, tapi isinya padat banget. Dagingnya empuuukkkk, ada keju, selada, dengan saos mayo. Rasanya muantap... ! Dan selagi menunggu plane di Soekarno-Hatta, oleh-oleh itupun berkurang separo-nya keperut aku... he he he!

No comments: